7 Tempat Yang Disukai Jin, dan Menjadi Sarang Mereka
Tempat Yang Disukai Jin- Jin merupakan salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari Api yang sangat panas. Jin berasal dari kata ‘jannah’ yang berarti tersembunyi atau tidak terlihat.
Dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS Al-Hijr: 27)
Selayaknya makhluk hidup yang lainnya, jin juga memiliki tempat tinggal layaknya kita sebagai manusia. Namun karena wujudnya yang tak terlihat atau ghaib, sehingga kita tidak dapat mengetahui keberadaan mereka. Kendati demikian, sebenarnya kita hidup berdampingan dengan mereka bangsa jin.
Berbicara tentang tempat tinggal jin, berikut adalah tempat-tempat yang disukai jin dan menjadi sarang mereka.
1. Gua
Jin menyukai gua sebagai tempat tinggal mereka. Dalam riwayat Alqamah dan Ibnu Mas’ud bahwa perwakilan jin pernah datang kepada Rasulullah dan minta diajari Al Qur’an. Rasulullah pun mendatangi mereka dan ternyata mereka tinggal di gua.
Terdapat pula hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi.
“Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan beliau lantas kamipun mencari beliau di lembah-lembah dan gang-gang. Kami mengatakan “Rasulullah SAW telah diculik.” Maka kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba waktu pagi hari, tiba-tiba beliau datang dari arah Haro’, maka kami mengatakan:”Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya.” (Mendengar ucapan tersebut) maka Rasulullah menjawab: “Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, maka akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur’an kepada mereka.” (HR.Muslim, 1007)
Baca Juga] 10 Tempat Ziarah Wali di Lampung | Wisata Religi
2. Laut
Laut disukai oleh Jin kafir sebagai tempat tinggal. Bahkan singgasana iblis juga berada di lautan sebagaimana hadits dalam shahih Muslim.
Dari Jabir r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk membuat fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Maka siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka.” (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
3. Gunung
Bilal bin Harits menceritakan bahwa dalam sebuah perjalanan bersama Rasulullah, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan bahwa jin muslim dan jin musyrik bertengkar. Lalu mereka minta ditempatkan di suatu tempat. Maka Rasulullah menempatkan jin muslim di Al Jalas (perkampungan dan gunung-gunung), sedangkan jin musyrik ditempatkan di Al Ghaur (antara gunung dan laut).
4. Lubang
Rasulullah melarang umatnya kencing di lubang, baik lubang yang tampak seperti sarang binatang atau yang mirip dengan itu. Di antara sebabnya, bisa menyakiti binatang. Sebab lain, bisa jadi lubang itu adalah tempat tinggal jin.
Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang melakukan kencing di lubang. Meraka bertanya kepada Qatadah: “Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?” Ia menjawab: “Dikatakan, bahwasanya ia adalah tempat-tempat tinggal jin.” (Abu Daud: 29)
5. Toilet dan Tempat Najis
Tempat-tempat najis dan kotor sangat disukai oleh jin-jin kafir. Sehingga Rasulullah mengajarkan doa masuk toilet dengan doa meminta perlindungan kepada Allah dari setan jantan dan setan betina.
Dari Zaid bin Arqam r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Tempat-tempat buang hajat ini dihadiri oleh setan (dengan tujuan mengganggu). Maka jika salah seorang di antara kalian masuk ke dalamnya, hendaklah mengucapkan: (“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan perempuan).” (HR. Abu Daud: 6)
6. Pasar
Dari Salman r.a. ia berkata: “Bersabda Rasulullah SAW: “Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau menjadi orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar adalah medan peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera.” (HR. Muslim:2451).
7. Rumah Manusia
Jin yang tinggal bersama di rumah manusia memiliki tiga kemungkinan. Pertama, manusia tersebut memang memelihara jin atau memiliki hubungan dengannya.
Kedua, tidak sengaja mengundang jin. Jin datang karena perilaku anggota keluarga mengundang datangnya jin, misalnya karena ritual kesyirikan dan kemaksiatan.
Ketiga, jin tinggal secara alami tanpa diundang. Ada jin yang tinggal seperti ini mengganggu atau menimbulkan ketidaknyamanan pada manusia penghuni rumah tersebut, namun ada pula yang tidak ikut campur dalam dunia manusia.
Itulah tempat-tempat yang disukai jin dan menjadi sarang bangsa jin. Semoga artikel ini bermanfaat.